Sabtu, 17 Desember 2011

APLIKASI SIG UNTUK MEMAHAMI FENOMENA TUTUPAN LAHAN DENGAN CITRA SATELIT

hai hai....
Apa kabar pembaca yang teladan ????
udah lama ya saya gak menerbitkan rangkaian huruf-huruf yang saya balut dalam sebuah paragraf....
Kabar saya alhamdulillah baik kok. (lho emang ditanya yak :p)
Kok saya sok tau ya, pembaca yang teladan nanya kabar ke saya atau enggaknya, udah macem dukun aja yang punya indera keenam. Ngomongin indera, (gak tau dia lagi ngapain sekarang, mungkin lagi bersin2 karena diomongin), tugas saya kali ini membahas tentang indera juga lho....tapi bukan indera yang sekarang lagi nongkrong sambil maen gitar dan nyanyi lagu tentang sosial di pinggir jalan. Kali ini saya membahas Sistem Informasi Geografi yang didalamnya akan membahas indera, tapi saya bukan ngebahas tentang kesehariannya indera atau kisah cintanya indera (ini apa sih, kok si indera itu mulu)...
ok kita agak mulai serius *muka serius (>o<)

Next Coursework is about Geographic Information System (GIS) a.k.a Sistem Informasi Geografi (SIG).
Dalam tugas ini, gak jauh beda ama tugas-tugas sebelumnya. Kita harus nyari jurnal terus kita Resume...(mana si indera'nya yah)....
SIG atau Penginderaan Jarak Jauh adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengetahui seluk beluk suatu tempat atau daerah tanpa melakukan observasi atau survey ke tempat atau daerah tersebut. (tuh dia si indera'nya). Saya akan meresume jurnal yang berjudul APLIKASI SIG UNTUK MEMAHAMI FENOMENA TUTUPAN LAHAN DENGAN CITRA SATELIT. Sumber Terpecaya




Resume

Teknologi penginderaan jauh semakin hari semakin berkembang dan dapat diaplikasikan dalam beberapa bidang, karena kemampuannya untuk merekam informasi yang ada di permukaan bumi, diantaranya tumbuhan. Tumbuhan mempunyai signal spektral atau reflektansi yang unik, sehingga memungkinkan untuk dibedakan dengan fenomena lain.
Satelit NOOA menyediakan data satelit atau citra yang dapat dipergunakan untuk mengamati tingkat kehijauan tumbuhan, karena memuat beberapa channel. Pada daerah atau channel infra merah dekat (NIR) tumbuhan memberikan nilai reflektansi yang tinggi dan reflektansi akan tinggi pada bagaian sinar tampak (visible). Perbandingan kedua channel di atas dinyatakan dengan NDVI sebagai indikator tingkat kehijauan tumbuhan.
Karakterisitik tumbuhan secara seasonal, seperti perkembangan dan penurunan tingkat kehijauan, erat kaitannya dengan karakteristik atmosfer, seperti curah hujan, suhu dan sebagainya. Perubahan - perubahan dalam fenomena diatas merupakan indikator penting dalam mengamati perubahan lingkungan atau iklim.



Waktu dan progresif dari perkem- bangan tanaman bisa memberikan informasi yang membantu para peneliti memper- kirakan kesimpulan tentang kondisi tanaman dan lingkungannya, seperti temperatur, curah hujan dan sebagainya.
Belakangan ini, keberadaan datam satelit secara global dengan siklus harian telah tersedia, sehingga bisa menguji dan memonitor masa pertumbuhan (growing season) pada daerah yang luas.
Data indeks kehijauan tumbuhan atau Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang dihasilkan dari sensor satelit National Oceanic and Atmospheric Administration’s (NOAA), Advanced Very High Resolution Radiometer (AVHRR) memberikan alternatif secara obyektif untuk mengevaluasi tanggapan (response) tumbuhan pada daerah tutupan lahan dan mengkaji keanekaragamannya pada daerah geografi yang luas.
Growing season adalah merupakan masa pertumbuhan dari tanaman. Sulit untuk menentukan secara obyektif waktu pertumbuhan absolut bagi tumbuhan di suatu daerah berdasarkan penelitian satelit (5). Akan tetapi, penelitian tumbuhan dengan aplikasi teknologi penginderaan jauh yang memanfaatkan data satelit pada cakupan daerah yang luas, bersifat harian, biaya murah dan waktu yang relatif singkat,b memberikan keuntungan yang signifikan.
Daerah penelitian ini mencakup pada kisaran koordinat 25º Lintang Utara sampai 15º Lintang Selatan dan koordinat bujur 90º Bujur Timur sampai 140º Bujur Timur yang meliputi daerah Asia Tenggara, sebagian kecil Asia Timur (Cina Selatan, Taiwan), sebagian kecil Asia Selatan (India selatan, Bangladesh), dan Australia bagian utara.

Pemilihan daerah penelitian tersebut diatas berdasarkan pertimbangan :
Ø  Bentuk dan ukurannya sesuai dengan resolusi 1km x 1km dari data satelit AVHRR-NOAA.
Ø  Daerah Asia Tenggara dijumpai dalam basis data yang dibuat oleh instrument AVHRR.

Pada tahapan ini, data satelit AVHRR- NOAA diimpor dan diresampel menggunakan aplikasi penginderaan jauh (inderaja) dan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). Perhitungan NDVI sebagai indikator dari respon tumbuhan dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana Ch1 menyatakan channel 1 dengan band nampak (0.58-0.68 μm) dan Ch2 mengekspresikan channel 2 dengan band infra merah dekat (0.72–1.10  μm). Kedua  channel diatas sebagai indicator yang sensitif dari keberadaan dan kondisi dari tumbuhan. Selanjutnya proses overlay dilakukan untuk menghasilkan 36  scene yang representatif untuk proses selanjutnya.
Akan tetapi, hasil perhitungan NDVI diatas belum bisa digunakan secara langsung karena sifat dataset yang sangat berawan. Efek dari atmosfir dan awan ini mempengaruhi nilai dari NDVI sehingga menghasilkan anomali-anomali. Untuk mengoreksi NDVI atau mereduksi efek tersebut dipakai medode BISE (Best Index Slope Extraction) yang diketemukan oleh Viovy et al, 1992 dengan sedikit modifikasi dari Teguh Prayogo (4).
Rumus dan kondisi NDVIratio diatas telah diaplikasikan pada data NDVI yang dihasilkan dari sensor satelit NOAA-AVHRR yang meliputi daerah Asia Tenggara. Pertama-tama, dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG), Ekosistem Global Olson diklasifikasikan kembali ke dalam kelompok tutupan lahan lebih kasar (pengelompokannya menjadi lebih kecil). Kedua, menerapkan salah satu dari tutupan lahan utama (rumput) sebagai kunci atau parameter untuk menentukan aspek waktu pertumbuhan (growing season) pada daerah penelitian.
Pemilihan tutupan lahan rumput sebagai kunci atau parameter dalam penelitian ini adalah karena rumput dapat dipahami bahwa tanggapan (response) yang cepat dari tutupan lahan tersebut terhadap faktor-faktor lingkungan, seperti panjangnya siang, dan temperatur tanah. Tutupan lahan rumput sering terdiri dari beberapa spesies yang menempati bagian yang berbeda-beda dari growing season (5). Masa pertumbuhan secara nyata terjadi ketika spesies yang pertama tumbuh, kemudian terus tumbuh sampai akhirnya terjadi kekeringan yang menyebabkan berakhirnya masa pertumbuhan.
Selanjutnya, dengan mengaplikasi teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), nilai NDVI tutupan lahan rumput (grassland) dari masing-masing image (scene) diekstrak dan dirata-rata untuk mendapatkan nilai rata- rata NDVI dari  grassland, sehingga menghasilkan 36 nilai NDVI rata-rata untuk tiap 10 harian. Caranya adalah dengan meng-overlay-kan image ekosistem global Olson dan image NDVI 10 harian selama kurun waktu Mei 1997 sampai dengan April 1998. Nilai-nilai NDVI tersebut kemudian dipakai dalam rumus NDVIratio diatas (rumus White), sehingga dihasilkan suatu harga  threshold NDVI untuk growing season.
Dengan menggunakan NDVIratio bernilai 0.5, maka dengan sukses dihasilkan nilai threshold NDVI dari growing season adalah sekitar 0.105 dan threshold tersebut kemudian diaplikasikan untuk semua tutupan lahan pada daerah penelitian.
 Kesimpulan
Teknologi penginderaan jauh memungkinkan untuk menyediakan data satelit, seperti AVHRR-NOAA yang dapat dipergunakan untuk memantau tingkat kehijauan suatu tumbuhan dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengetahui kapan tumbuhan tersebut pada daerah penelitian mulai tumbuh.
Berdasarkan hasil perhitungan dan mengaplikasikan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), maka didapatkan bahwa threshold untuk  growing season pada tutupan lahan di daerah penelitian (Asia Tenggara) selama kurun waktu Mei 1997 sampai April 1998 adalah 1.105. Nilai threshold 1.105 ini sebagai indikasi permulaan dari tingkat kehijauan tumbuhan atau dengan kata lain nilai NDVI e” 1.105 sebagai daerah growing season. Sebaliknya, nilai NDVI d” 1.105 sebagai akhir dari growing season.



Gimana pembaca yang teladan ???
Udah tau si indera'nya ???
atau malah udah tukeran PIN dan folback"an ama indera....????
yah mungkin inilah hasil Resume'an saya tentang jurnal APLIKASI SIG UNTUK MEMAHAMI FENOMENA TUTUPAN LAHAN DENGAN CITRA SATELIT, semoga bisa menjadi hal yang paling berguna buat para pembaca yang teladan, ntah kapan bergunaya ^^.
Sekian dulu yah balutan kata yang saya tumpahkan dalam kertas elektronik saya ini, Thx...


Aduh kuping saya panasssss.......kata indera :p

Bye.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.